ISL SEASON | PLAY | YELLOW CARD | RED CARD | GOAL |
---|---|---|---|---|
ISL 2012 - 2013 | 25 | 1 | 0 | 2 |
2014 | 24 | 3 | 0 | 0 |
Tony Sucipto
Kendati karier profesionalnya diawali dari
klub Persijatim Solo FC pada Liga Indonesia (LI) X/2004, potensi besar
yang terpendam di dalam diri Tony Sucipto (25) baru tercium oleh pelatih
Rahmad Darmawan saat klub itu sudah berpindah "home base" ke Palembang
dan mengubah namanya menjadi Sriwijaya FC. Di tangan RD --sapaan akrab
Rahmad Darmawan-- anak Surabaya kelahiran 12 Februari 1986 ini menjelma
menjadi seorang gelandang bertahan yang mumpuni. Ia juga bisa
dioperasikan di lini pertahanan dengan kualitas penampilan sama baik
dengan posisi aslinya.
Setelah kali mempersembahkan trofi Copa Indonesia untuk "Laskar Wong
Kito", Tony mengikuti jejak RD ke Persija Jakarta pada Liga Super
Indonesia (LSI) 2010-2011. Sebelumnya, penampilan menawan Tony bersama
Sriwijaya FC sempat tercium oleh pelatih tim nasional, Alfred Riedl.
Maka pada saat timnas senior beruji tanding dengan semifinalis Piala
Dunia 2010, Uruguay di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 8
Oktober 2010, Tony mengawali debut internasionalnya. Timnas memang
dihajar Uruguay 1-7, tetapi Tony tetap menjadi langganan "Merah-Putih"
hingga saat ini.
Berbekal rekor 71 penampilan dan 2 gol di LSI, plus status sebagai
pemain nasional, Tony memutuskan hijrah ke PERSIB menjelang musim
2011-2012. Kepindahan Tony ke PERSIB pun atas rekomendasi RD, pelatih
yang paling berjasa dalam kariernya. Seperti ketika berada di Palembang,
Tony pun ingin membantu mempersembahkan trofi juara buat PERSIB.
"Bersama pemain lainnya, saya harus bekerja keras menunjukkan kemampuan
terbaik agar PERSIB bisa mempersembahkan prestasi tertinggi," kata
pemain yang terpaksa mengalah kepada Abanda Herman dalam urusan nomor
punggung favoritnya yaitu 6. Di PERSIB, Tony mengenakan nomor punggung
16.
6
Tony S
0 Response to "Profil Tony Sucipto"
Posting Komentar